Sabtu, 22 Desember 2012

PROPOSAL SKRIPSI Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SMP N 4 Meureubo


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spiritual dan sosial) serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
 Sesuai dengan karakteristik siswa SMP, usia 12 – 16 tahun kebanyakan dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan dikdakdik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Namun kenyataan di lapangan dalam masa transisi perubahan kurikulum dari kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 yang semula pendidikan jasmani dan kesehatan dengan alokasi waktu 2 jam per minggu @ 40 menit, sekarang Pendidikan Jasmani dengan alokasi waktu 3 jam per minggu @ 40 menit, masih banyak kendala dalam menerapkan kurikulum tersebut. Hal ini disebabkan karena belum adanya sosialisasi secara menyeluruh di jajaran pendidikan sehingga masih banyak perbedaan penafsiran tentang pendidikan jasmani utamanya dalam pembagian waktu jam pelajaran.
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran.
Adanya ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani dalam kurikulum 2006 untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, sebenarnya sangat membantu pengajar pendidikan jasmani dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan siswa.
Adapun ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri / senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas.
Kesegaran jasmani siswa di sekolah harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui proses pendidikan jasmani.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti berkeinginan membuat penelitian dengan judul “Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SMP Negeri 4 Meureubo” Tahun Pelajaran 2011/2012.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian dapat merumuskan masalah:
Bagaimana mengetahui perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 4 Meureubo?
C.      Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
·         Untuk mengetahui gambaran status tingkat kesegaran jasmani siswa siswi SMP Negeri 4 Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun Pelajaran 2011/2012, beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
·         Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa siswi SMP Negeri 4 Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
D.      Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
·         Dapat memberikan informasi bagi SMP Negeri 4 Meureubo Kabupaten Aceh Barat mengenai gambaran tingkat kesegaran jasmani para siswa siswi, beserta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.
·         Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam program sekolah yang berkaitan dengan masalah kesegaran jasmani bagi siswa siswinya.
E.       Hipotesis
            Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Dan hipotesis terbentuk sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih. Jadi paling tidak harus memuat dua variabel. Tujuan penyusunan variabel yaitu selain untuk memberi arah penelitian juga untuk membatasi variabel yang digunakan.
Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
Bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 4 Meureubo.
F.       Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Asumsi adalah anggapan tentang suatu masalah atau fakta yang sudah mengandung kebenaran tanpa melakukan pembuktian. Dengan kata lain masalah yang dipaparkan dalam asumsi tidak perlu lagi diuji kebenarannya, hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan “Anggapan dasar adalah suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang dipakai untuk tempat berpijak dalam melaksanakan penelitiannya”. Anggapan dasar adalah suatu titik tolak pemikirannya diterima oleh penyelidik (Winarso Sukarhmand, tahun 1972). Dalam penelitian ini penulis menggemukakan asumsi sebagai berikut:
1.        Asumsi Teoritis
a.       Kesegaran jasmani merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan sehari-hari.
b.      Peningkatan kesegaran jasmani yang efektif dapat dicapai dengan melaksanakan olahraga secara terarah, teratur dan terukur.
c.       Pemahaman mengenai pentingnya berolahraga bagi masyarakat dalam upaya peningkatan kesegaran jasmani.
2.      Asumsi Metodik 
Penelitian ini dapat terlaksana karena didukung oleh beberapa asumsi metodik yaitu:
a.       Metode penentuan subyek dengan mengacu pada pendapat para ahli tentang sampling, metode pengumpulan data menggunakan metode test perbuatan (sport skill test yang telah terstandart) yaitu test kesegaran jasmani dengan menggunakan lari 2,4 km sebagai metode pokok.
b.      Metode dokumentasi sebagai metode pelengkap.
c.       Sedangkan analisis data untuk melihat bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki oleh siswa siswi SMP N 4 Meureubo Tahun 2011 / 2012, menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan menguraikan data-data dan memberikan arti dari data yang diperoleh dari hasil test kesegaran jasmani dengan menggunakan norma yang sudah berlaku.
3.      Asumsi Pelaksanaan
a.       Proses bimbingan yang intensif dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
b.      Sarana dan prasarana yang tersedia dalam proses pengumpulan data penelitian.
c.       Lokasi yang mudah dijangkau baik oleh subyek penelitian maupun oleh peneliti sendiri.
d.      Proses pelaksanaan penelitian mendapatkan perhatian yang besar dari para para guru di SMP N 4 Meureubo.
G.      Ruang Lingkup Penelitian
Pada ruang lingkup ini, diuraikan hal-hal sebagai berikut:
1.Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah kebugaran jasmani.
2.Populasi/Subyek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah para siswa-siswi SMP N 4 Meureubo Tahun 2011 / 2012.
3.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sekolah SMP N 4 Meureubo.
H.      Definisi Istilah
Untuk lebih memudahkan pengertian dari variabel-variabel yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian ini maka diberikan penjelasan sebagai berikut:
Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan yang lain (Dr. Sadoso Sumosardjono, 1989).








1 komentar: